Nguri-Uri Tradisi Dan Kearifan Lokal, Bupati Klaten Hadiri Besik Sendang Simbarjoyo Desa Jonggrangan Tahun 2025
Klaten – Warga Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten menggelar tradisi Bersih Sendang Simbar Joyo dengan mengarak gunungan hasil bumi dan tumpeng nasi gurih di Sendang Simbarjoyo Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Jumat (5/7/2025).

Tradisi yang diselenggarakan setiap Jumat pertama bulan Sura ini sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan dan untuk melestarikan tradisi masyarakat.
Kegiatan dihadiri oleh Bupati Klaten, Asisten Bupati, Jajaran OPD,Camat Klaten Utara, Forkopimcam Klaten Utara, Pj Kepala Desa Jonggrangan,Tokoh agama, Tokoh masyarakat,serta warga masyarakat.
Dalam sambutannya, Mas Hamenang menyampaikan apresiasi atas peran warga masyarakat yang telah menjaga dan uri - uri warisan budaya leluhur kita.Tradisi bersih Sendang mengandung nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, syukur, dan pelestarian lingkungan. Keberadaan desa Jonggranggan ini luar biasa, karena salah satu desa di Kabupaten Klaten yang dinobatkan menjadi desa toleransi antar umat beragama, Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil musyawarah dan diputuskan melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Alasannya, karena desa ini memiliki keragaman sejumlah agama dan tidak terjadi konflik agama selama beberapa dekade serta keberagaman tempat ibadah yang bisa hidup berdampingan satu dengan yang lainnya, pada akhirnya memperlihatkan wajah masyarakat Kabupaten Klaten yang selalu adem ayem.
" Tradisi Bersih Sendang Simbar Joyo diawali dengan arak-arakan gunungan hasil bumi dan tumpeng nasi gurih dari Balai Desa Jonggrangan menuju Sendang Simbar Joyo. Kemudian gunungan hasil bumi dan tumpeng nasi gurih ini didoakan oleh pemuka agama setempat. Usai didoakan, gunungan hasil bumi tersebut lalu diperebutkan oleh warga dan penonton yang hadir, setelah “rebutan” gunungan hasil bumi, dilanjutkan dengan kembul bujana,"ujar Mas Hamenang
Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, termasuk pada kegiatan ini "berangkat bersih pulangnya juga harus bersih".Menjaga kebersihan lingkungan penting untuk kesehatan dan kelestarian alam.
"Kegiatan ini tentu sangat luar biasa karena kita bersama nguri-nguri kebudayaan yang sudah turun-temurun dari leluhur kita, yang namanya bersih sendang, bersih desa, biasanya adalah kita mengawali tahun yang baru, tahun Suro, atau Muharram," jelasnya.
" Bersih desa, Bersih Sendang atau yang dikenal juga dengan sebutan sedekah bumi merupakan tradisi masyarakat Jawa yang bertujuan untuk membersihkan desa dan memohon keselamatan serta keberkahan. Selain itu, bersih desa juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan semangat gotong royong. Silaturahmi dan Kebersamaan
Bersih desa menjadi momen berkumpulnya seluruh warga desa, mempererat tali Silaturahmi, dan meningkatkan semangat gotong royong, warga saling berinteraksi, bekerja sama, dan berbagi kebahagiaan,"pungkas Mas Hamenang
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Klaten berharap tradisi ini terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya yang memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan warga desa, agar ke depan bisa membawa Kabupaten Klaten semakin maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)
Dokumentasi/Foto lainnya :
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Click Here To See More
What's Your Reaction?






