Sebanyak 6,6 Ton Apem Yaaqowiyyu Dibagikan Masyarakat

Jum’at siang, (01/09/2023), Sebanyak 6,6 ton apem yaaqowiyyu dibagikan kepada masyarakat di Sendang Plampeyan Kecamatan Jatinom.

Sebanyak 6,6 Ton Apem Yaaqowiyyu Dibagikan Masyarakat

Tradisi yaaqoqiyyu tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Forkopimda Kabupaten Klaten, Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Asisten dan Staff Ahli, Kepala OPD Kabupaten Klaten, Forkopimcam Jatinom dan tamu undangan lain. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan sebar apem yaaqowiyyu Jatinom. Dirinya berharap tradisi tersebut dapat terus berjalan guna mempererat silaturahmi dan menjaga kerukunan antar warga. 

“Semoga tradisi ini terus berjalan. Masyaallah yang hadir sangat banyak, antusias masyarakat luar biasa. Tradisi harus kita uri-uri. Tradisi ini syarat akan makna, mempererat silaturahmi, ibadah yang tidak terhenti dan menjaga kerukunan antar warga. Saya lihat banyak yang hadir, tidak hanya dari Klaten saja, tapi juga dari luar Klaten,” tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tradisi yaaqowiyyu atau sebaran apem merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan di Sendang Plampeyan Kecamatan Jatinom. Pada tradisi tahun 2023 ini, panitia setidaknya membagikan 6,6 ton apem kepada masyarakat yang hadir. 

“Tradisi perayaan yaaqowiyyu atau sebaran apem sangat ramai. Hari ini kami sebarkan 6,6 ton apem kepada masyarakat. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun kami Pemerintah Kabupaten Klaten terus berbenah agar masyarakat dari Klaten, dari Solo Raya atau Jateng DIY berkunjung untuk mencari berkah untuk mencari apem ini biar semakin nyaman karena tradisi yaaqowiyyu atau sebaran apem ini hanya ada di wilayah Kabupaten Klaten di wilayah lainnya,” ungkapnya. 

Sri Mulyani mengatakan tradisi tersebut merupakan salah satu peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan dan dijaga agar menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Klaten. Dirinya berharap dengan terselenggaranya tradisi tersebut selain untuk melestarikan budaya, masyarakat juga dapat menghormati peninggalan para leluhur. 

“Ini salah satu wisata peninggalan nenek moyang kita yang harus kita lestarikan, harus kita jaga dan harus kita rawat agar ini menjadi salah satu destinasi wisata yang tentunya membawa daya ungkit pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM khususnya para pembuat apem yang ada di wilayah Jatinom. Dengan acara ini masyarakat dapat menghormati peninggalan nenek luhur kita, dan disini masyarakat bahagia menyaksikan bahkan mendapatkan apem dari sebaran apem,” imbuhnya. 

(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)

 

Dokumenasi/Foto lainnya :
↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓


Click Here To See More

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0