Ketua I Paguyuban Seniman Kabupaten Klaten, Sigit Tatmoko mengungkapkan bahwa audiensi tersebut menjadi sarana para seniman menyampaikan aspirasinya serta bersilaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Klaten.
“Hari ini kami datang kesini untuk menyampaikan unek-unek atau pikiran-pikiran kami. Mohon maaf kemarin sempat membuat Klaten agak heboh dengan aksi damai di alun-alun Klaten,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua II Paguyuban Sekaten, Kombang, menyampaikan beberapa poin penting kepada Pemkab Klaten yang merupakan hasil kesepakatan internal seniman terkait keamanan dan kenyamanan dalam berkarya, di antaranya:
1. Meminta adanya pengamanan dari pihak kepolisian saat seniman tampil di hajatan maupun pementasan seni budaya, dengan dukungan karang taruna serta RT/RW setempat.
2. Mendorong kepolisian untuk memberantas peredaran minuman keras yang kerap menjadi pemicu kericuhan.
3. Menindak tegas pelaku kerusuhan tanpa adanya damai agar menimbulkan efek jera.
4. Membuat regulasi berupa perda tentang tata tertib pementasan seni, termasuk durasi acara, agar tidak menimbulkan konflik.
5. Memberikan ruang lebih banyak kepada seniman lokal dalam setiap event di Klaten.
Dalam pertemuan tersebut, Mas Hamenang bersama perwakilan seniman berdiskusi mencari solusi agar kejadian serupa tidak kembali terulang. “Harapannya dengan adanya kejadian ini, ke depan tidak ada lagi insiden yang merugikan seniman. Tadi kami ngobrol bareng, diskusi, dan beberapa hal sudah dibicarakan, termasuk bagaimana perda yang ada akan dipertajam dengan perbup, sehingga bisa semakin melindungi para seniman,” ungkapnya.
Mas Hamenang juga menyampaikan, ke depan Sekaten akan menyusun SOP untuk mendorong adanya kesepakatan resmi antara pemilik hajat atau penyelenggara acara dengan para pekerja seni.
“Dengan adanya MOU atau kontrak, akan ada hak dan kewajiban yang dipenuhi kedua belah pihak, sekaligus meminimalisir kemungkinan buruk yang terjadi. Selain itu, penyelenggara acara juga wajib membuat surat pemberitahuan kepada Polsek atau pihak terkait agar potensi gangguan bisa dicegah sejak awal,” tambahnya.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Klaten, Mas Hamenang menegaskan komitmen untuk memberikan perlindungan dan ruang aman bagi para seniman dalam berkarya.
“Kami tentu prihatin atas kejadian ini, dan berharap korban segera pulih,” tutup Bupati.
Usai audiensi, Mas Hamenang yang didampingi Kepala Dissosp3appkb Kabupaten Klaten juga menyempatkan diri mengunjungi korban pemukulan untuk memberikan dukungan langsung.
(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)
Dokumentasi/Foto lainnya :
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Click Here To See More