Membuka FGD Geoheritage Bayat, Bupati Klaten Ajak Masyarakat Dukung Pengusulan Geopark
Focus Group Discussion (FGD) Geoheritage Bayat diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Selasa pagi (01/11/2022).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Klaten, Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Camat dan tamu undangan lain.
Kepala Bidang Litbang Bappeda Litbang Kabupaten Klaten, Umar Said menyampaikan Kecamatan Bayat merupakan daerah yang unik karena ditemui batuan tertua di jawa. Oleh karena itu, Kecamatan Bayat dijadikan lokasi geoheritage dan diusulkan sebagai geopark. Dirinya menyebut dengan adanya geoheritage dan geopark diharapkan dapat membuat daya tarik wisata dengan tetap melestarikan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Kecamatan Bayat merupakan daerah yang unik karena ditemui batuan tertua di jawa. Untuk kawasan geoheritage sendiri ada 13 operasi, 12 usulan di Kecamatan Bayat dan 1 usulan di Kecamatan Wedi. Lokasi tersebut telah disetujui dan diusulakan untuk menjadi geopark nasional/ dunia. Untuk menuju geopark, tahapan yang harus ditempuh adalah FGD untuk menyatukan persepsi dan memberikan ruang diskusi tentang pelestarian geoheritage Bayat serta pengusulan geopark,” tutur Kabid Litbang.
Selanjutnya, Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo berharap semoga kedepan geoheritage Bayat dapat dibawa sebagai geopark. Selain itu, dirinya juga berharap pengusulan tersebut dapat menjadi dampak positif dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pihak terkait dapat berkontribusi dalam geopark Bayat.
“Saya harapkan ini bisa dibawa sebagai Geopark. Selain ini bisa menjadi daya tarik wisata, ini juga dapat menjadi langkah pelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian. Kedepan jika usulan ini diterima menjadi geopark kita bisa membuat sebuah wisata terpadu,” jelas Ketua DPRD Klaten.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan Kecamatan Bayat memiliki potensi yang sangat luar biasa, salah satunya dari kondisi geologi yang ditandai dengan ditemukannya batuan tertua di Pulau Jawa yang merupakan batuan metamorf berumur 98 juta tahun. Dengan keunikan tersebut, kawasan geoheritage Bayat merupakan dasar untuk ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional, yang akan bermanfaat bagi pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan kepariwisataan.
“Kecamatan Bayat ini memiliki potensi yang sangat luar biasa dan unik karena kondisi geologinya ditemikan batuan tertua di Pulau Jawa yang berumur 98 juta tahun. Oleh karena itu, kawasan geoheritage Bayat diusulkan menjadi salah satu Geopark Nasional. Selain itu juga di Kecamatan Bayat didukung dengan potensi wisata alam dan budaya yang sangat melimpah. Dengan semua dukungan ini, maka menjadi sangat penting peran serta seluruh stakeholder dalam penetapan Geopark Bayat. Warisan geologi (geoheritage) merupakan keragaman geologi yang memiliki nilai signifikan sehingga perlu dilindungi dan diwariskan kepada generasi selanjutnya,” tutur Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menambahkan berdasarkan hasil verifikasi lapangan terdapat 12 titik geoheritage di Kecamatan Bayat dan 1 titik di Kecamatan Wedi. Dari titik-titik geoheritage tersebut, seluruhnya sudah dikondisikan dengan telah disetujui oleh pemilik lahan baik masyarakat Perhutani dan Kepala Desa. Selain itu, berbagai warisan keragaman keunikan Geoharitage Bayat tersebut juga dapat dijadikan objek wisata edukasi yang didukung dengan adanya Kawasan Strategis Parwisata Nasional (KSPN) Prambanan sekaligus menangkap peluang dengan tarikan-tarikan dan dukungan dari wilayah pengembangan objek wisata lainnya.
“Ada 12 titik geoheritage di Kecamatan Bayat dan 1 titik di Kecamatan Wedi. Seluruhnya telah disetujui oleh pemilik lahan baik masyarakat Perhutani dan Kepala Desa agar titik geoheritage ini dilindungi. Titik - titik geoheritage ini menjadi wadah laboratorium alam yang tidak saja mengandung nilai estetika, namun juga kaya akan informasi berharga tentang proses pembentukan bentang alam hingga terbentuk seperti saat ini, kebudayaan dengan karakteristik yang unik dari peradaban masyarakat setempat (geo culture), serta keragaman hayati yang khas dan kaya di sekitarnya (geo biodiversity),” imbuhnya.
Terakhir, Bupati berharap dengan adanya FGD dapat terbangunnya kesamaan persepsi terkait penetapan Geoheritage Bayat. Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengkaji, menetapkan, hingga mengelola geoheritage yang ada di kawasan Bayat dalam rangka pengembangan menuju Geopark Nasional.
“Melalui FGD ini saya harap dapat terbangun kesamaan persepsi terkait penetapan Geoheritage Bayat. Selain itu, saya juga berharap selanjutnya seluruh stakeholder berkomitmen untuk berperan aktif selama tahap akhir penetapan Geoheritage Bayat sekaligus berkontribusi maksimal dalam pengembangan Geoheritage Bayat menuju Geopark Klaten. Marilah kita bersinergi, bekerja bersama secara kolaboratif, intensif dan inovatif demi mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Sejahtera,” pungkasnya.
(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)
Dokumenasi/Foto lainnya :
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Click Here To See More