Panen Padi Nusantara di Desa Pogung, Wabup Klaten Perkenalkan GELORA NONIK

Kamis pagi, (09/03/2023), Wakil Bupati Klaten bersama dengan perwakilan Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan panen padi nusantara di Desa Pogung, Kecamatan Cawas. Kegiatan tersebut turut Kepala OPD Kabupaten Klaten, Forkopimcam Cawas, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan lainnya.

Panen Padi Nusantara di Desa Pogung, Wabup Klaten Perkenalkan GELORA NONIK

Panen padi nusantara tersebut dilaksanakan di 30 provinsi dan 131 kabupaten/ kota yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Kabupaten Klaten sendiri merupakan salah satu kabupaten yang memberikan kontribusi terhadap produksi nasional dengan potensi panen 10.504 hektar. Di Kecamatan Cawas sendiri potensi luas panennya terdapat 1.715 hektar, Desa Pogung 105 hektar, sedangkan di lokasi panen kali ini memiliki luas panen 36 hektar. 

Camat Cawas, Muhammad Prihadi mengatakan dirinya sangat bersyukur dengan potensi alam di Desa Pogung. Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Klaten dan Kodim 0723 Klaten yang telah membuatkan betonisasi jalan guna mempermudah akses pertanian bagi masyarakat Desa Pogung. 

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan potensi di Kecamatan Cawas terlebih di tahun ini khususnya di musim panen, hasil panen di Kecamatan Cawas ini sangat memuaskan. Saat ini akses jalannya juga sudah bagus, berkat kerja keras pemerintah dan kodim Klaten. Semoga kedepan Kecamatan Cawas, khususnya Desa Pogung ini dapat meningkatkan produksi panennya berlipat-lipat,” ungkap Camat Cawas. 

Kepala DKPP Kabupaten Klaten, Widiyanti menjelaskan pada bulan Maret  ini, Kabupaten Klaten memiliki luasan panen paling tinggi dan kemudian dari hasil panen dari bulan Maret dan April dikonversikan akan bisa mendapatkan gabah kering giling sekitar 102.000 ton dan apabila dikonversikan ke beras kurang lebih sekitar 63.000 ton.

“Di bulan ini (maret) ini, kita mengalami panen raya tertinggi dari sebelumnya. Jadi di bulan Maret-April disaat nanti akan puasa hari raya insyaallah ketersediaan pangan khususnya beras sebagai makanan pokok di Kabupaten Klaten insyaallah aman,” jelasnya.

Selain itu, Kepala DKPP Klaten menambahkan dalam rangka  meningkatkan atau mengoptimalisasikan pangan lokal khususnya di Kabupaten Klaten, dan DKPP Klaten memiliki program “Kamis Ora Nyego, Mangan Sing Ditandur” yaitu setiap hari kamis lingkungan DKPP Klaten akan mengurangi konsumsi beras. 

“Dalam rangka untuk mengoptimalisasikan pangan lokal khususnya di Klaten dan mengurangi konsumsi beras tentunya, karena setiap tahun kita pasti terjadi pengurangan lahan, di  DKPP Klaten memiliki program “Kamis ora nyego, mangan sing ditandur”. Jadi setiap hari kamis di DKPP apabila ada kegiatan, kami tidak menyediakan dhaharan berupa nasi. Jadi kita sediakan bukan nasi dari beras tetapi nasi dari pangan lokal, apakah itu dari jagung atau ubi maupun yang lainnya yang penting adalah pangan lokal,” imbuhnya. 

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, menyampaikan pada tahun 2023 luas panen di Kabupaten Klaten bulan Februari terdapat 7.215 hektare, perkiraan panen bulan Maret sebesar 12.910 hektare, dan perkiraan luas panen bulan April seluas 5.123 hektare. Berdasarkan data dan perkiraan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kondisi lahan pertanian yang semakin tipis dan berkurang setiap tahunnya menjadi salah satu penyebab produksi pangan menurun.

“Dari tahun tahun sebelumnya, hasil panen Klaten mengalami penurunan. Lahan pertanian semakin tipis dan berkurang setiap tahunnya menjadi salah satu penyebab produksi pangan menurun. Tanah-tanah yang sangat miskin sebaiknya dipupuk dengan pupuk organik. Harapan kita dengan penambahan bahan organic kedalam tanah, dapat membantu perbaikan sifat-sifat tanah tersebut,” tuturnya. 

Wakil Bupati juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten Klaten telah mengadakan kegiatan “GELORA NONIK” atau Gerakan Langkah Ora Lali Nambah Organik. Kegiatan ini akan diaplikasikan pada 100 hektare lahan pertanian dibantukan benih Rojolele Srinuk, pupuk organik, dan pupuk organik cair maupun padat. Dengan kegiatan GELORA NONIK tersebut diharapkan dapat membantu petani dalam memperbaiki sifat-sifat tanah sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan tertanam kebiasaan petani dalam penggunaan pupuk organik. 

“Di Klaten ini kita ada kegiatan GELORA NONIK yang akan kita lakukan di 100 hektare lahan pertanian. Dan dengan kegiatan panen padi nusantara pada hari ini, semoga lebih dapat meningkatkan produksi padi di Klaten dan lebih mensejahterakan kehidupan masyarakat petani. Saya juga berharap kegiatan ini dapat memotivasi pengembangan pertanian organik di Klaten yang tentunya dapat mengembalikan tingkat kesuburan tanah,” pungkasnya. 

(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)

 

Dokumenasi/Foto lainnya :
↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓


Click Here To See More

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0