Membuka Rakerda PKK Klaten 2025, Mas Hamenang Ajak Kader PKK Turunkan Angka Stunting

Ketua TP PKK Kabupaten Klaten, Ny. Fahrani Hamenang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gerakan PKK Tahun 2025–2029 berkomitmen mendukung visi misi Presiden Republik Indonesia dan arah kebijakan pembangunan nasional. Hal tersebut sejalan dengan visi Gerakan PKK yaitu “Terwujudnya Keluarga Berdaya dan Sejahtera untuk Mendukung Indonesia Emas 2045.”

Ia menegaskan bahwa kader PKK memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah daerah maupun pemerintah desa menyelesaikan berbagai persoalan di wilayah masing-masing.
“Tujuan kami di PKK Kabupaten Klaten adalah bagaimana kita bersinergi dengan pemerintah daerah untuk membantu melaksanakan program-program prioritasnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ny. Fahrani mengimbau seluruh Ketua TP PKK desa untuk melaksanakan rapat kerja di wilayah masing-masing. Ia meminta agar program kerja PKK diselaraskan dengan program pemerintah pusat, daerah, serta kebijakan desa.

Dalam arahannya, ia menyoroti salah satu persoalan penting yaitu tingginya kasus stunting di beberapa desa. Intervensi PKK, menurutnya, tidak hanya sebatas pemberian bantuan, tetapi harus memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.
“Memberi telur kepada anak stunting bukan berarti selesai masalah. Yang terpenting adalah memastikan telur itu dimakan oleh anak stunting, bukan oleh seluruh anggota keluarga. Kalau tidak tepat sasaran, kasus stunting tidak akan turun,” tegasnya.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerja keras PKK sepanjang tahun 2025. PKK dinilai telah mendukung berbagai program pemerintah tingkat pusat hingga desa sehingga memberi dampak signifikan di masyarakat.

“Sepanjang tahun 2025 ini, PKK telah bekerja sama dengan luar biasa dengan pemerintah daerah, kecamatan, dan desa sehingga banyak program pemerintah dapat dijalankan di wilayah,” ungkapnya.

Mas Hamenang menyampaikan bahwa pada tahun ini angka kemiskinan di Kabupaten Klaten berhasil turun sebesar 1,04%, yang tidak lepas dari kontribusi berbagai program PKK di lapangan.
Namun demikian, ia menekankan bahwa angka stunting di Kabupaten Klaten masih perlu mendapat perhatian serius.
“Stunting menjadi fokus kita bersama agar permasalahannya bisa benar-benar diselesaikan,” ujarnya.

(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)

Dokumentasi/Foto lainnya :

↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓