Bupati Klaten Mas Hamenang Hadiri Pelepasan Program Balik Rantau Gratis Pemerintah Provinsi Jateng 2025
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melepas kurang lebih 3.500 warga Jawa Tengah yang mengikuti program Balik Rantau Gratis Pemerintah Provinsi Jateng 2025 dengan moda armada bus, dari Asrama Haji Donohudan Boyolali, serta melalui virtual (zoom meeting) dari sejumlah titik di Jawa Tengah, Kamis (10/4/2025).

Pelepasan para perantau di Asrama Haji Donohudan Boyolali tersebut turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, BUMD, stakeholder terkait, kepala daerah se Soloraya, tak terkecuali Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan bahwa program Balik Rantau Gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 bertujuan untuk memfasilitasi warga Jateng yang bekerja di sektor informal seperti asisten rumah tangga, buruh bangunan, buruh pabrik, pedagang asongan dan lainnya, agar mendapatkan sarana transportasi secara pasti, mudah, aman, dan nyaman, serta meringankan beban biaya transportasi.
Henggar menyebut sebanyak 41 bus disiapkan untuk mengangkut 3.150 penumpang pada tanggal 10 April 2025. Dari jumlah tersebut, 35 bus diberangkatkan dari Asrama Haji Donohudan Boyolali, dengan titik-titik pemberangkatan tambahan di Sragen, Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten, yang mengakomodasi total 1.750 penumpang.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Jateng, pemerintah kabupaten/kota, serta berbagai pihak lain terhadap masyarakat.
“Ini tidak hanya mengantarkan masyarakat yang mudik, tapi juga bentuk kepedulian pemprov, kabupaten dan kota, untuk memberikan sedikit keringanan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal,” ujarnya.
Selain menyediakan bus, Luthfi juga mengungkapkan bahwa pihaknya menyiapkan moda transportasi kereta api sebagai bagian dari fasilitas balik gratis menuju Jakarta. Adapun untuk program balik gratis dilakukan sekarang atau beberapa hari setelah masa puncak arus balik, Luthfi menjelaskan bahwa hal tersebut bertujuan untuk menghindari potensi kemacetan atau penumpukan pemudik saat arus balik di wilayah Jateng.
“Karena Jateng merupakan sentral tujuan mudik secara nasional. Sehingga untuk arus mudik ini kita jadwalkan mepet. Pesertanya sangat luar biasa memanfaatkan arus balik ini, tidak membayar sekecil apapun karena sangune sudah habis,” jelas Luthfi.
(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)
Dokumentasi/Foto lainnya :
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Click Here To See More
What's Your Reaction?






