Tinjau Lahan Pertanian Terdampak El Nino, Komisi IV DPR RI Akan Tambah Area Tanam Padi

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI Masa Sidang 2023 – 2024 Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Klaten diselenggarakan di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Kamis (16/11/2023).

Tinjau Lahan Pertanian Terdampak El Nino, Komisi IV DPR RI  Akan Tambah Area Tanam Padi

Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka meninjau pengembangan sektor pertanian, kelautan perikanan, lingkungan hidup dan kehutanan. 

Turut hadir pada kesempatan tersebut Anggota Komisi IV DPR RI, Pj. Gubernur Jawa Tengah, Kepala Badan Pangan Nasional, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bupati Klaten, Direksi PT Pupuk Indonesia, Direksi Perum BULOG, Direksi ID FOOD, Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov. Jateng, Dinas Ketahanan Pangan Prov. Jateng, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Kelompok Tani Guyub Tani dan tamu undangan lainnya. 

Kegitan diawali dengan peninjauan lahan pertanian yang terkena dampak El Nino. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi melaporkan lahan pertanian di Desa Tlingsing yang terdampak el nino seluas 110 hektar. Ia mengatakan lahan lahan pertanian di Desa Tlingsing terakhir panen bulan September 2023, padahal sebelumnya persawahan tersebut bisa tanam 4 kali dalam setahun. 

Bupati Klaten Sri Mulyani dalam sambutannya melaporkan bahwa kabupaten klaten memiliki luas baku sawah 2023 : 30.009,2 Ha, produksi padi (Jan – Okt) : 367.465 ton gabah kering giling, produksi beras (Januari-Oktober) : 204.558 ton, konsumsi beras : 116.589 ton, dan Surplus beras : 87.969 ton. Selain itu, pada bulan november hingga desember masih terdapat potensi seluas 8.286 Ha produksi 51.353 ton gabah kering giling atau setara 31.839 ton beras, dengan kebutuhan beras Nov – Des 2023 sebesar 18.799 ton, artinya stok tercukupi dan surplus 13.040 ton. Ia mengatakan bahwa desa tlingsing cawas merupakan salah satu lokasi pengembangan IP 400. 

“Hari ini menjadi hari yang istimewa bagi Kabupaten Klaten, karena Komisi IV DPR RI datang ke Kabupaten Klaten untuk meninjau lahan pertanian yang terkena dampak el nino. Desa Tlingsing Cawas ini merupakan salah satu lokasi pengembangan Optimalisasi Indeks Pertanaman  (OPIP)/IP 400 di Kabupaten Klaten. Pelaksanaan  IP 400 sejak th 2022 seluas 10.000 ha tersebar di 25 kec di Kab Klaten (kecuali kec. Kemalang),” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan permasalahan el nino di Kabupaten Klaten mengakibatkan lahan-lahan pertanian mengalami kekurangan air. Serta, selain permasalahan el nino, terdapat pula permasalahan terkait pengembangan IP 400 khususnya kesulitan memperoleh benih super genjah. 

“Karena el nino ini, banyak lahan pertanian di Kabupaten Klaten yang mengalami kekeringan atau kekurangan air. Tercatat seluas 430 ha lahan pertanian di klaten mengalami kekurangan air, yaitu di Cawas 310 ha, Trucuk 105 ha, dan Juwiring 15 ha. Selain karena adanya el nino, terdapat permasalahan lain yang berdampak ke lahan pertanian, yaitu karena dampak TOL yaitu di Polanharjo 15 ha,” imbuhnya. 

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan bahwa Kabupaten Klaten merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah. Ia menambahkan masalah kekeringan tidak hanya menjadi permasalahan nasional namun juga menjadi masalah Jawa Tengah. Di Jawa Tengah sendiri terdapat 24 kabupaten/ kota yang terdampak kekeringan sedangkan 8 kabupaten/ kota lain tidak, termasuk Kabupaten Klaten. Dampak kekeringan tersebut sangat dirasakan pada sektor pertanian sehingga dapat mengganggu musim tanam, penurunan kualitas tanaman dan lainnya. 

“Klaten ini bisa dikatakan sebagai lumbung pangannya Jawa Tengah. Efek dari perubahan iklim atau el nino ini meresahkan kita semua. Kekeringan ini sangat dirasakan. Di Provinsi Jawa Tengah sendiri sekitar bulan juli itu ada sekitar 24 kab/ kota yang dampak kekeringan. Tetapi setidaknya ada 8 kab/kota yang masih bisa dikatakan bertahan, salah satunya Kabupaten Klaten. Sektor pertanian menjadi korban yaitu kekeringan, gangguan musim tanam, menimbulkan hama, penurunan kualitas tanaman dan kestabilan pasar. Jadi kalau gagal panen, pasokan berkurang, sehingga harga menjadi meningkat. Pemerintah provinsi sendiri telah melakukan beberapa upaya agar pasokan terus aman dengan menambah luasan tanam,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budhy Setiawan menyampaikan terkait dengan kondisi kekeringan, Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian telah mengalokasi anggaran guna mendukung perluasan tanam padi. Ia mengatakan wilayah Kabupaten Klaten merupakan wilayah yang sukses menerapkan IP 400. Oleh karena itu, sebagai lokasi percontohan, Komisi IV DPR RI ingin mendengarkan masukan-masukan serta keluhan para petani terhadap kondisi el nino. 

“Terkait dengan kondisi kekeringan, kami Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian telah mengalokasi anggaran di 2023 atau 2024, kami dukung anggaran untuk memperluas tanam padi. Kabupaten Klaten ini menjadi lokasi yang sukses menerapkan program IP 400. Dan kunjungan kami ke Klaten ini untuk mendengarkan lebih jauh masukan-masukan dan keluhan dari para petani tentang dampak El Nino. Kami pun juga akan menambah luasan area tanam padi sekitar 5.000 hektar sampai akhir tahun kedepan sebagai solusi dari gagalnya tanam padi,” ujarnya.

(Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten)

 

Dokumenasi/Foto lainnya :
↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓  ↓


Click Here To See More

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0