Satu Tahun Beroperasi, KRL Joga-Solo Beri Dampak Positif Bagi Kabupaten Klaten
Dalam rangka memperingati satu tahun beroperasinya Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo, Menteri Perhubungan Republik Indonesia bersama dengan beberapa narasumber lainnya melakukan webinar bertajuk “Satu Tahun KRL Yogayakarta Solo”, Jum’at (04/03/2022).
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi dalam kesempatan tersebut mengapresiasi pengoperasian KRL Jogja-Solo yang telah berjalan selama 1 tahun. Menurutnya, perekonomian kota yang dilintasi tersebut dapat terbantu berkat hadirnya layanan KRL. Dengan hadirnya KRL, mobilitas masyarakat menjadi meningkat serta KRL juga dapat menekan konsumsi BBM di Indonesia sampai dengan 1,7%. Menhub berharap dengan banyaknya manfaat dari KRL tersebut kedepan Indonesia dapat membangun moda transportasi yang menarik dan dapat menambah lagi wilayah-wilayah yang terlayani oleh KRL.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Zulfikri dalam memaparannya menyampaikan bahwa moda transportasi kereta api merupakan moda transportasi yang efisien dan sesuai kebutuhan penduduk di masa depan dengan dampak lingkungan yang minimal. Jaringan kereta api juga akan memperkuat struktur tata ruang dalam menciptakan koridor berkepadatan tinggi yang cocok dengan konsep compact city. Lebih lanjut, Dirjen Perkeretaapian menjelaskan bahwa dengan adanya KRL Jogja-Solo terdapat penambahan beberapa stasiun kecil sebagai tempat pemberhentian, yaitu Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu dan Stasiun Gawok yang dapat membangkitkan perekonomian penduduk disekitarnya. Dirinya berharap kedepan lebih banyak lagi wilayah yang dapat terlayani oleh moda transportasi KRL guna mempermudah masyarakat dalam melakukan mobilitas.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan dengan hadirnya KRL Jogja-Solo terdapat beberapa dampak positif bagi Kabupaten Klaten. Dampak positif dari hadirnya KRL Jogja-Solo bagi Kabupaten Klaten antara lain jalur lalu lintas ke arah Jogja maupun Solo menjadi lancar, mempersingkat waktu perjalanan, biaya yang murah, serta membangkitkan tempat-tempat wisata. Bupati Klaten menambahkan terdapat 5 stasiun pemberhentian KRL Jogja-Solo di Kabupaten Klaten, yaitu, Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper dan Stasiun Delanggu. Diharapkan dengan adanya beberapa stasiun pemberhentian KRL di Kabupaten Klaten tersebut dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitar stasiun.