Tekan Angka Stunting, Bupati Klaten Minta Aktifkan Kembali Posyandu
Rapat koordinasi percepatan penurunan stunting Kabupaten Klaten tahun 2022 diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Jum’at pagi (03/06/2022). Turut hadir dalam rakorda tersebut Bupati Klaten, Pj Sekda, Ketua TP PKK, Ketua Dharma Wanita, Kepala OPD Klaten, Tim Audit Stunting, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala KUA, dan tamu undangan.
DISSOSP3APPKB Kabupaten Klaten, Muh Natsir melaporkan maksud dari rakorda tersebut adalah sebagai komitmen dan menciptakan peran serta pemerintah dalam meningkatkan akses pelayanan program bangga kencana pertama dalam percepatan penuruna angka stunting di Kabupaten Klaten. Dirinya menjelaskan bahwa dalam rakorda tersebut menghadirkan 160 peserta yang terdiri dari pemangku pemerintahan, penyuluh dan undangan lainnya.
“Rakorda ini dilaksanakan sebagai komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten. Target penurunan stunting nasional pada tahun 2024 adalah 14% sedangkan untuk Kabupaten Klaten prevalensi stunting dari tahun 2017-2021 adalah 8,86%. Dengan ini Pemkab Klaten berkomitmen untuk terus menurunkan hingga titik paling rendah.” ungkap Muh Natsir
Muh Natsir menjelaskan dari tahun 2017-2021, prevalensi angka stunting di Kabupaten Klaten berada di angka 8,86%. Hal ini membawa Kabupaten Klaten berada di urutan enam terendah angka stunting se Jawa Tengah. Selain itu, DISSOSP3APPKB Kabupaten Klaten telah bekerjasama dengan OPD lain untuk bersama menurunkan angka stunting di Klaten dengan beberapa program kegiatan.
“Aksi percepatan penurunan stunting di Klaten yang telah kita lakukan antara lain adalah penyediaan data keluarga risiko stunting, pendampingan keluarga risiko stunting, pendampingan semua calon pengantin, surveilans keluarga risiko stunting dan audit kasus stunting. Selain itu juga ada aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), aplikasi skrining, pendampingan, dan pencegahan stunting bagi calon pengantin.” jelas Muh Natsir
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono menyampaikan selamat kepada Kabupaten Klaten atas keberhasilannya menurunkan angka stunting menjadi urutan ke enam di seluruh Jawa Tengah.
“Terima kasih dan selamat atas pencapaian Kabupaten Klaten menurunkan angka stunting, saat ini Klaten menempati urutan ke 6 se Jawa Tengah. Namun kita harus tetap menekan angka stunting agar Klaten dapat semakin turun dan kita dapat perkecil lagi angkanya.” tutur Widwiono
Lebih lanjut, Widwiono menjelaskan untuk menurunkan angka stunting, perlu menarik lebih hulu, yaitu ke calon pengantin. Calon pengantin harus benar-benar dalam kondisi sehat dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan agar kedepan dapat meminimalisir risiko stunting.
.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengungkapkan persoalan stunting menjadi program prioritas pembangunan di Kabupaten Klaten.
“Penurunan stunting merupakan program prioritas, sehingga 2024 kita dapat minimalkan angka stunting di Kabupaten Klaten. Dengan adanya rakor ini, menurunkan angka stunting di Klaten tidaklah mustahil.” tutur Sri Mulyani
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan perencanaan dan strategi penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten harus matang agar dapat berlangsung dengan baik. Sri Mulyani meminta kegiatan posyandu dan kegiatan kesehatan lain untuk diaktifkan kembali. Dirinya juga meminta OPD Kabupaten Klaten untuk melakukan inovasi guna ikut menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.
“Aktifkan kembali posyandu agar balita-balita kita terpantau. Selalu fasilitasi dan koordinasi dengan desa, dan kerja sama dengan kader untuk menelusuri balita yang berpotensi atau berisiko stunting. Untuk program bantuannya fokuskan kepada keluarga sederhana atau kurang mampu.” jelas Sri Mulyani
Terakhir, dilakukan pula pembacaan ikrar komitmen bersama tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Klaten serta tanda tangan komitmen bersama.
DOKUMENTASI